Distribusi peluang geometrik merupakan sebuah fungsi peluang yang menghimpun banyaknya percobaan yang dilakukan untuk memperoleh sukses pertama kali dengan peluang sukses sebesar p dan peluang gagal sebesar q. Jika X menyatakan banyaknya percobaan tersebut maka nilai random variabel x yang mungkin adalah 1, 2, 3, dan seterusnya hingga tak hingga atau x = 1, 2, 3, … , ~. Dengan mudah fungsi peluang distribusi geometrik dinyatakan sebagai berikut:
f(x) = pqx-1 untuk x = 1, 2, 3, … , ~
Artikel kali ini akan membahas beberapa aspek dari distribusi geometrik dengan menggunakan R yaitu: Nilai peluang P(X = x), Peluang Kumulatif P(X <= x) dan Simulasi Data berdistribusi Geometrik.
1. Nilai Peluang P(X=x)
Nilai peluang P(X=x) dapat dihitung menggunakan R dengan perintah dgeom(x-1,p). Berikut beberapa contoh penggunaannya:
P(X=1, p = 0.2) = dgeom(0,0.2) = 0.2
P(X=5, p = 0.3) = dgeom(4,0.3) = 0.07203
P(X=7, p = 0.7) = dgeom(6,0.7) = 0.0005103
2. Peluang Kumulatif P(X <= x)
Nilai peluang kumulatif (CDF) P(X <= x) dihitung dengan R menggunakan perintah pgeom(x-1,p). Jika kita ingin menghitung peluang dari dibutuhkan paling banyak 5 percobaan memasukkan bola basket ke ring basket untuk pertama kali dengan peluang masuk untuk satu shoot adalah 0.8 maka:
Cara singkat yang llebih efisien adalah pgeom(4,0.8) = 0.99968.
3. Simulasi Data berdistribusi Geometrik
Sekarang, mari kita bangkitkan data yang berdistribusi geometrik. Untuk kebutuhann ini, perintah R yang digunakan adalah
rgeom(N,p)
di mana N adalah jumlah data yang akan dibangkitkan dan p adalah peluang sukses terjadi.
Untuk memvisualisasikan data berdistribusi geometrik, kita bisa manfaatkan perintah
hist
untuk membentuk histogram. Lengkapi histogram dengan keterangan yang dibutuhkan. Misalnya kita ingin membangkitkan 1000 data berdistribusi geometrik dengan peluang sukses sebesar 0.2 maka perintah yang bisa digunakan adalah:
hist(rgeom(1000,0.2),main=”Histogram of Geomteric”,col=”steelblue”,prob=TRUE,xlab=”X”)
Adapun output yang dihasilkan sebagai berikut:
Gambar Histogram Data Berdistribusi Geometrik
Penjelasan Distribusi Poisson
Distribusi Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random X (X diskrit), yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu tertentu atau disuatu daerah tertentu.
Ciri-ciri ditribusi Poisson
Percobaan Poisson memiliki ciri-ciri berikut bahwa hasil percobaan pada suatu selang waktu dan tempat tidak tergantung dari hasil percobaan di selang waktu dan tempat yang lain yang terpisah, Peluang terjadinya suatu hasil percobaan sebanding dengan panjang selang waktu dan luas tempat percobaan terjadi. Hal ini berlaku hanya untuk selang waktu yang singkat dan luas daerah yang sempit Peluang bahwa lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi pada satu selang waktu dan luasan tempat yang sama diabaikan.
Penggunaan Distribusi Poisson yaitu dalam hal :
a)menghitung Probabilitas terjadinya peristiwa menurut satuan waktu, ruang atau isi, luas, panjang tertentu, seperti:
–Menghitung probabilitas dari kemungkinan kesalahan pemasukan data atau kemungkinan cek ditolak oleh bank.
–Jumlah pelanggan yang harus antri pada pelayanan rumah sakit, restaurant cepat saji atau antrian yang panjang bila ke ancol.
–Banyaknya bintang dalam suatu area acak di ruangangkasa atau banyaknya bakteri dalam 1 tetes atau 1 liter air.
–Jumlah salah cetak dalam suatu halaman ketik. Banyaknya penggunaan telepon per menit atau banyaknya mobil yang lewat selama 5 menit di suatu ruas jalan.
–Distribusi bakteri di permukaan beberapa rumput liar di ladang.Semua contoh ini merupakan beberapa hal yang menggambarkan tentang suatu distribusi Poisson.
b)Menghitung distribusi binomial apabila nilai n besar (n ≥ 30) dan p kecil (p<0,1). Jika kita menghitung sejumlah benda acak dalam suatu daerah tertentu T, maka proses penghitungan ini dilakukan sebagai berikut : ü jumlah rata-rata benda di daerah S T adalah sebanding terhadap ukuran S, yaitu ECount(S)= λ S. Di sini melambangkan ukuran S, yaitu panjang, luas, volume, dan lain lain. Parameter λ > <0,1).Jika kita menghitung sejumlah benda acak dalam suatu daerah tertentu T, maka proses penghitungan ini dilakukan sebagai berikut :
–jumlah rata-rata benda di daerah S T adalah sebanding terhadap ukuran S, yaituü ECount(S)= λ S. Di sini melambangkan ukuran S, yaitu panjang, luas, volume, dan lain lain. Parameter λ > 0 menggambarkankan intensitas proses.
–menghitung di daerah terpisah adalah bebas.
–kesempatan untuk mengamati lebih dari satu benda di dalam suatu daerah kecil adalah sangat kecil.
Rumus Distribusi Poisson
Distribusi Geometrik Contoh :
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Comments
Popular posts from this blog
Aziz Kurniawan Minggu, 28 11 2021 Measure of Position dalam Statistik Nama : Aziz Kurniawan Npm : 19316057 Kelas : Tk 19 A Rangkuman Measure of Position dalam Statistika Measure of Position dapat didefinisikan sebagai suatu pengukuran nilai yang digunakan untuk menentukan posisi relatif dari suatu entri data (data point) pada dataset. Quartile adalah nilai yang membagi suatu dataset terurut menjadi empat bagian yang sama. Terdapat tiga nilai quartile, yaitu: Q1, Q2, dan Q3. Interquartile Range (IQR) adalah measure of Variation (pengukuran keberagaman/sebaran data) dengan menselisihkan nilai quartile ketiga dan quartile pertama. IQR = Q₃ - Q₁ Deteksi Outlier Entri data (data point) pada suatu dataset bisa dikategorikan sebagai outlier bila: Lebih kecil dari Q1-1.5(IQR) Lebih besar dari Q3+1.5(IQR) Deteksi Outlier dengan IQR: contoh Box and Whisker Plot (Box Plot) Box and Whisker Plot: contoh Percentile (Persentil) Percentile adalah...
Aziz Kurniawan MInggu, 28 11 2021 Rangkuman Addition Rule Aturan Penjumlahan Tugas pertemuan 6 Nama : Aziz Kurniawan Npm : 19316057 Kelas : Tk 19A Matkul : Statistika Probabilitas Rangkuman Addition Rule Aturan Penjumlahan Mutually Exclusive Events exclusive events bila A dan B tidak dapat muncul pada waktu yang bersamaan.
Aziz Kurniawan Minggu, 28 11 2021 Rangkuman Materi Addition Rule Aturan Penjumlahan Tugas pertemuan 5 Nama : Aziz Kurniawan Npm : 19316057 Kelas : Tk 19 A Matkul : Statistika Probabilitas Rangkuman Materi Addition Rule Aturan Penjumlahan Mutually Exclusive Events Dua buah events A dan B adalah mutually exclusive events bila A dan B tidak dapat muncul pada waktu yang bersamaan. Mutually Exclusive Events Contoh The Addition Rule : Contoh 1 Berapa probability mendapatkan kartu 4 atau Ace pada pengambilan kartu secara acak dari tumpukan playing cards (52 kartu)? The Addition Rule : Contoh 2 Berapa probability mendapatkan angka lebih kecil dari 3 atau mendapatkan angka ganjil dari pelemparan dadu enam sisi? The Addition Rule : Contoh 3 Berdasarkan tabel omset penjualan (dalam rentang 3 tahun) berikut ini; berapakah probability untuk seorang sales person menghasilkan omset dengan rentang $75,000 s.d. $124,999 di bulan berikutnya? The Addition Rule :...
Comments
Post a Comment